Judul: The Jacatra Secret: Misteri Satanic Symbols di Jakarta
Nama Penulis: Rizki Ridyasmara
Penerbit: Penerbit Salsabila
Tahun: 2011
Tebal: 523
Rahasia dahsyat apakah gerangan yang tersembunyi dari sebuah bangunan
Museum Sejarah Jakarta ? Mulai dari susunan batu khusus yang terletak
tepat di depan sebelah kanan pelataran utamanya, gerbang utama yang
berupa batu lengkung dan keystone dengan simbol bunganya serta patung
Dewa Hermes yang terletak dibagian belakang gedung. Misteri apa pula
dibalik angka 13 yang menyelimuti keseluruhan bangunan tersebut ?
Ada apa pula dengan Hollywood ? Apakah benar industri film ini sebuah
penyampai pesan yang digunakan kelompok Luciferian kepada seluruh umat
manusia ? Rahasia apa yang terdapat dalam lambang ular di logo dunia
kesehatan ? Serta rahasia terbesar apakah yang terdapat dalam
penambangan emas di Papua oleh PT Freeport ? Misteri apa yang
menyelimuti gedung Bappenas sekarang ? Ada apa dengan angka 666 ? Apa
makna dibalik pembangunan Tugu Monas ? Benarkah ada maksud terselubung
dalam perenovasian bundaran air mancur Hotel Indonesia dengan tema
sentral cahaya ? Begitu banyak rahasia dan fakta sejarah otentik yang
dapat pembaca temui dalam novel sejarah ini.
THE JACATRA SECRET berkisah tentang petualangan pakar bahasa simbol asal Universitas George Washington, Doktor John Grant
yang diminta memecahkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan polisi di
dekat jasad Profesor Sudradjat Djoyonegoro. Pejabat teras Bappenas
tersebut ditemukan tewas dengan luka tembak tepat di depan pintu gerbang
Museum Sejarah Jakarta.
Bersama seorang gadis cantik berdarah campuran Prancis-Indonesia,
Angelina Dimitreia yang tengah melakukan penelitian di Mabes Polri,
Doktor Grant
menemukan jika sejumlah kejanggalan tersebut diyakini merupakan
pesan-pesan tersembunyi dari sang korban sesaat sebelum kematiannya yang
ditujukan bagi mereka berdua untuk menemukan pembunuhnya.
Hanya berselang beberapa jam dari kematian sang profesor, asisten senior
ekonom Neolib tersebut dan penjaga Museum Prasasti Jakarta juga
ditemukan tewas dengan luka tembak yang sama di dua tempat yang berbeda.
Hasil awal uji forensik Polri menyatakan jika senjata pembunuhnya
identik dengan senjata yang merenggut nyawa sang profesor.
Motif kunci pembunuhan ternyata datang sendiri kehadapan Doktor Grant.
Sally Kostova, kekasih gelap sang profesor, menemukn medalion Masonik di
dalam tasnya. Doktor Grant yakin jika medalion itulah yang sedang
dicari sang pembunuh. Akhirnya sang simbolog membawa mereka semua
berlindung di dalam kompleks militer Halim Perdana Kusumah dan menemui
sahabatnya, Kasturi seorang veteran korps elit angkatan udara Kopasgat.
Dibayangi incaran sang pembunuh dan kecurigaan perwira polisi yang
mengepalai tim buru sergap, Doktor Grant bersama rekan-rekannya berusaha
menyibak tabir pembunuhan tersebut dan menemukan berbagai rahasia kota
Jakarta yang selama ini terpendam dari kesadaran banyak orang.
Benar-benar bukan sekedar rahasia biasa.
Walau berbentuk fiksi, namun novel ini mampu menyodorkan sejumlah fakta
sejarah yang tak terbantahkan keotentikannya. Jika Batavia, yang
kemudian berubah nama menjadi Jakarta merupakan sebuah kota Masonik,
dibangun VOC sebagai loji terbesar Freemasonry lengkap dengan
simbol-simbol iblis di dalam tata ruang kotanya. Serta sejumlah bangunan
penting lainnya yang terdapat di dalamnya. Seperti kata pepatah, jika
sebuah novel kadangkala sering lebih jujur bertutur tentang sejarah
ketimbang buku-buku teks pelajaran di sekolah-sekolah resmi.
Ditulis dalam bahasa ringan dan mengalir, novel thriller dengan tempo
amat cepat ini mampu menyuguhkan kejutan-kejutan yang akan mengubah
paradigma para pembaca selama ini tentang sejarah bangsa, khususnya
sejarah terbentuknya ibukota Jakarta. Semuanya dibingkai dengan sangat
apik oleh penulis serta dipertegas lagi dengan sejumlah foto otentik
yang menyulitkan bagi siapa saja yang ingin membantahnya.
Inilah novel sejarah dengan hasil kerja riset yang keras dan berani. The
Da Vinci Code nya Indonesia. Selamat menikmati sajian sejarah dari kota
kita semua, The Jacatra Secret !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar